Thursday, November 3, 2016

Menganalisis Masalah - Masalah Moral Mahasiswa Saat Ini



Menganalisis Masalah - Masalah Moral Mahasiswa Saat Ini

Berbicara tentang moral, kita harus tau arti dari moral terlebih dahulu. Pengertian moral adalah merupakan pengetahuan atau wawasan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab. 

Moral juga berarti ajaran yang baik, buruknya perbuatan dan kelakuan. Moralisasi yaitu uraian (pandangan dan ajaran) tentang perbuatan serta kelakuan yang baik. Demoralisasi, yaitu kerusakan moral.

Menurut asal-usul katanya “moral” berasal dari kata mores dari bahasa Latin, lalu kemudian diartikan atau di terjemahkan jadi “aturan kesusilaan” ataupun suatu istilah yang digunakan untuk menentukan sebuah batas-batas dari sifat peran lain, kehendak, pendapat atau batasan perbuatan yang secara layak dapat dikatakan benar, salah, baik maupun buruk.

Masa remaja merupakan masa yang penting karena biasanya dimasa ini seseorang akan selalu berusaha untuk mencari jati diri karena rasa pnasaran, masa untuk melepaskan diri dari lingkungan orang tua. Tentunya nilai-nilai dalam kehidupan sangat diperlukan sebagai pedoman, pegangan atau petunjuk dalam mencari jalan untuk menumbuhkan jati dirinya.

Tentunya sikap tersebut harus sesuai dengan moral-moral tertentu sehingga terwujud perilaku yang bermoral dan segala perbuatannya selaras dengan kenyataan di dunia sekelilingnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini diajarkan dan ditanamkan kepadanya.

Sebagian besar para remaja mulai melihat adanya “kenyataan” lain di luar dari yang selama ini diketahui dan dipercayainya. Ia akan melihat bahwa ada banyak aspek dalam melihat beragam jenis pemikiran yang lain. Baginya dunia menjadi lebih luas, terutama jika terbiasa dididik dalam suatu lingkungan tertentu saja selama masa anak-anak.

Manusia yang tidak memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai positif di mata manusia lainnya. Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus dimiliki oleh manusia. Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.

Namun, moral remaja pada era globalisasi ini telah menyimpang dari ajaran tentang tingkah laku hidup atau ajaran agama tertentu yang berlaku di dalam lingkungan masyarakat. Mereka cenderung mengagung-agungkan budaya Barat dibandingkan budaya asli Indonesia yang sebenarnya sangat unik dan beragam. Bukan hanya mengagung-agungkan budaya tapi teknologi global pun juga ikut mempengaruhi krisis moral pada remaja. Kebudayaan sama halnya dengan spesies-spesies, mengalami seleksi berdasarkan adaptasinya terhadap lingkungan, yakni : sejauh mana kebudayaan itu membantu anggota-anggotanya untuk bertahan dan memelihara kebudayaan itu sendiri.


Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan moral :
  • ·         Hubungan harmonis dalam keluarga
  • ·         Pengaruh lingkungan sosial
  • ·         Media massa
  • ·         Teknologi atau perkembangan zaman

Jaringan internet misalnya, penyebaran informasi merupakan hal yang tidak bisa dihindari sehingga seluruh informasi baik membangun maupun yang merubuhkan pendirian akan berimbas dengan kepribadian kita sebagai orang timur ditambah dengan kurangnya nilai iman untuk menyaring arus perjalanan informasi tersebut.

Contoh penyimpangan moral di kalangan mahasiswa :

  • Membolos, bolos atau cabut bahasa gaulnya sering kita jumpai bahkan bukan pada saat kita jadi mahasiswa saja, dari mulai SMP pun pasti sudah sering kita jumpai.
  • Mencontek, hal ini juga sudah tidak asing lagi di telinga kita. Zaman sekarang mencontek terkadang disebut dengan hal yang lumrah. Padahal kejujuran adalah kunci dari semuanya.
  • Obat-obatan terlarang, didorong dengan rasa keingintahuan yang tinggi banya yang terjerumus dalam masalah ini.

Mungkin itu contoh yang sering kita jumpai di sekitar kita. Solusi yang bisa saya berikan adalah peraturan yang dibuat lebih kompleks lagi untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. Lalu, lebih memperhatikan lingkungan sosial dalam artian dimana kita bergaul kita harus mampu menyaring hal positif dan negatif di sekeliling kita. Boleh berteman dengan siapa saja, tapi jika ia bertindak negatif kita tidak harus mencontohnya. Kalian bisa beri teguran dengan baik-baik. Untuk masalah obat-obatan terlarang, pemerintah seharusnya lebih memperhatikan produksi illegal yang beredar dikalangan remaja. Diberi sanksi yang dapat membuat jera pemakai. Namun, semua itu tergantung kepada diri kita masing-masing. Maka dari itu kita harus menyeimbangi segala hal yang bersangkutan dengan moral.

Fungsi Keluarga Dalam Membentuk Keepribadian Anak



Peran Keluarga Dalam Membentuk Kepribadian Anak

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan. 

Peranan keluarga menggambarkan seperangkat perilaku antar pribadi, sifat, kegiatan yang berhubungan dengan pribadi dalam posisi dan situasi tertentu. Peranan pribadi dalam keluarga didasari oleh harapan dan pola perilaku dari keluarga, kelompok  dan masyarakat.

Berbagai peranan yang terdapat di dalam keluarga adalah sebagai berikut :

a.       Ayah berperan sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga.
b.      Sebagai istri dan ibu dari anak-anaknya, ibu mempunyai peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anaknya, pelindung, disamping itu juga ibu dapat berperan sebagai pencari nafkah tambahan dalam keluarganya.
c.       Anak-anak melaksanakan peranan psikosial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,mental, sosial dan spiritual.

Fungsi yang dijalankan keluarga adalah :

    Fungsi Pendidikan
Dilihat dari keluarga mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak.

    Fungsi Sosialisasi
 Dilihat dari bagaimana keluarga mempersiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.

   Fungsi Perlindungan
Dilihat dari bagaimana keluarga melindungi anak sehingga anggota keluarga merasa terlindung dan merasa aman.

   Fungsi Perasaan
Dilihat dari bagaimana keluarga secara naluri merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga. Sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga

   Fungsi Agama
Dilihat dari bagaimana keluarga memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga lain melalui kepala keluarga menanamkan keyakinan yang mengatur kehidupan kini dan kehidupan lain setelah dunia.

   Fungsi Ekonomi
Dilihat dari bagaimana kepala keluarga mencari, mengatur penghasilan sedemikian rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.

Menurut saya mengenai fungsi keluarga dalam membentuk kepribadian seorang anak merupakan hal yang sangat penting. Karena, keluarga adalah nomor satu. Dalam artian keluarga adalah rumah untuk berpulang. Senyaman-nyamannya kita bergaul atau berinteraksi dengan duniaa luar, keluarga tetap menjadi prioritas utama.

Keluarga yang sangat mengenal kita dari lahir. Mengajari, membimbing, mendidik dari yang kita tidak tahu apa-apa menjadi hebat seperti sekarang, itu tidak akan pernah luput dari didikan orang tua.

Kepribadian kita juga terlihat saat bersama orang lain dan pasti sangat banyak masukan atau prasangka-prasangka yang berkelebat di pikiran mereka. Jika kepribadian kita positif pasti mereka akan berfikir jika kita di didik dengan baik dan benar. Tapi jika sebaliknya, pasti mereka berfikir jika kita tidak pernah diberi didikan yang pantas.

Jika orang berfikiran kita tidak diberi didikan yang pantas pasti yang ditujukan adalah orang tua kita. Tidak enak jika ada orang yang berfikiran seperti itu, dimana nama kita tercoreng, nama orang tua kitapun ikut tercoreng atau tidak baik.

Apalagi, dizaman globalisasi ini yang serba modern, banyak pengaruh-pengaruh berasal dari luar maupun dari dalam yang bisa membawa kita terpengaruh hal negatif. Disinilah peran keluarga sebenarnya, apakah kita benar-benar dididik dengan benar agar tidak terbawa arus negatif? Sebagai seorang anak, kita juga harus berfikir dahulu sebelum bertindak. Tidak ada salahnya menaati apa yang selalu diajarkan orang tua kepada kita. Maksud dari mereka pun pasti tidak buruk, mereka melarang bukan untuk mengekang tetapi untuk kita berfikir dewasa apakah pantas kita melakukannya atau tidak?

Semua tergantung pada diri kita masing-masing.